Nama Cabang Marga Bangso Batak Keturunan Raja Nai Ambaton ( Parna)
Setelah membaca tulisan dari Bpk. PMH. Sidauruk yang berjudul “Inilah ke 64 Marga pada Keluarga Besar PARNA”, di www.sinarpagibaru.com, Penulis merasa tertantang juga untuk membuat list marga Parna yang konon ceritanya jumlahnya tidak pasti. Dari sejak kecil Penulis diberitahu oleh orang tua bahwa ada 62 Marga Parna, akan tetapi setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata lebih banyak dari angka tersebut. Menurut Rapat Kerja Nasional Parna Se-Indonesia, ada 64 Marga Parna. Akan tetapi menurut hasil penelusuran Penulis ada 83 Marga Parna dimana tidak semua marga dibawah ini mengakui sebagai bagian dari Parna. Tercatat di Wilayah: Samosir, Toba, Simalungun, Karo, Tapanuli Selatan, Pakpak/Dairi, Alas, Gayo dan Singkil. Daftar marga ini tersusun menurut alfabetis dan diolah dari berbagai sumber.
Bancin,Banuarea/Banurea,Berampu/Brampu,Barasa/Brasa,Baringin/Bringin,Beruh (Kutacane),Biru,Boangmanalu,Capah,Dajawak,Dalimunthe,Damunthe,Dasalak,Gajah,Ginting Beras,Ginting Bukit,Ginting Capa,Ginting Garamata,Ginting Ajar Tambun,Ginting Baho,Ginting Guru Patih,Ginting Jadi Bata,Ginting Jawak,Ginting Manik,Ginting Munthe,Ginting Pase,Ginting Sugihen,Ginting Sinisuka,Ginting Tumangger,Garingging,Haro,Hubu,Hobun,Kombih (Singkil),Maharaja,Manihuruk,Manik Kacupak,Munthe,Nadeak,Nahampun/Anak Ampun,Napitu,Pinayungan/Pinayungen,Pasi,Rumahorbo,Saing,Sampun,Saraan,Saragi,Saragih Dajawak,Saragih Damunthe,Siadari,Siallagan,Siambaton,Sidabalok,Sidabungke,Sidabutar,Sidauruk,Sigalingging,Sijabat,Sikedang (Kutacane),Simalango,Simarmata,Simbolon Altong Nabegu,Simbolon Hapotan,Simbolon Juara Bulan,Simbolon Pande Sahata,Simbolon Panihai,Simbolon Suhut Nihuta,Simbolon Tuan,Simbolon Sirimbang,Sitanggang Bau,Sitanggang Gusar,Sitanggang Lipan,Sitanggang Silo,Sitanggang Upar Parangin Nawalu,Sitio,Sumbayak,Tamba,Tendang,Tinambunan/Tinambunen,Tumanggor/Tumangger,Turnip,Turutan/Turuten.
Selain itu, kelompok Parna juga pernah mengeluarkan marga yang tidak lagi memenuhi ketentuan sebagaimana dinasihatkan oleh Nai Ambaton, misalnya Haromunthe.
BalasHapusHaromunthe, jika dirunut sesuai literatur dan kesaksian dari pemilik marga ini, adalah keturunan dari Munte. Sejak dikeluarkan dari kelompok ini, maka orang Batak yang bermarga Haromunthe tetap melaksanakan adat-istiadat Batak dan karenanya tetap menjadi bagian dari masyarakat Batak dalam lingkup yang lebih luas. Keterangan tentang marga ini bisa ditelusuri di haromunthe.com
Nasib sejenis juga dialami oleh marga Sidabungke [lazim dilafalkan Sidabukke atau Dabukke.
“Haro” yang dimaksud penulis yang mana nih?
Haromunthe atau Haro Rajagukguk?